Senin, 28 Desember 2009

Penggemukan Kambing Potong

Peluang usaha penggemukan kambing kurban

Kita mempunyai sumber daya manusia di sektor pertanian dan peternakan yang sangat banyak,
namun banyak yang kurang memiliki modal untuk mengembangkan peternakan, sebaliknya banyak pengusaha atau investor yang mempunyai modal tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam dunia peternakan. Menjelang hari raya Kurban atau idul adha, sinergi antara
pemodal dan peternak akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Dalam tulisan ini kami akan membahas mengenai usaha penggemukan ternak kambing menjelang Idul Adha.

Persiapan :
Mulailah 5 bulan sebelum hari raya Idul Adha, dengan perincian satu bulan pertama untuk
pembelian kambing umur 10 bulan dan persiapan kandang. Kenapa umur 10 bulan, karena pada
saat waktunya dikurbankan usia kambing sudah melewati 1 tahun dan sudah memenuhi syarat.

Pemilihan Lokasi
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang jauh dari keramaian, dekat jalan yang dilewati mobil, dan
tidak jauh dari sumber pakan ternak.

Kesepakatan kerjasama
Setelah menemukan lahan, buatlah kesepakatan kerjasama dengan pemilik lahan tadi, biasanya
mereka bersedia menjadi peternak dengan sistem bagi hasil atau sistem gaji. Sedangkan untuk
lahannya dapat juga dilakukan dengan sistem sewa atau bagi hasil untung.

Mencari Kambing
Paralel dengan persiapan kandang mulailah mencari kambing yang akan digemukkan, bisa
dilakukan di pasar hewan atau di pemilik rumahan langsung. Pilihlah jenis kambing yang cocokyaitu yang sehat, gemuk, usia sudah 10 bulan dan harganya murah. Jenis kambing jawa lebih mudah dalam perawatan dibanding kambing kibas karena tidak perlu melakukan pencukuran bulu hanya butuh perawatan kebersihan kandang dan makanan saja.

Pembuatan Kandang
Buatlah kandang dengan ukuran 6 x 6 m untuk kapasitas 20 ekor kambing, kandang disekat dengan ukuran 150 x 60 cm dengan tujuan agar tidak terjadi perkelahian antar kambing yang menyebabkan cedera.
Kandang dibuat menghadap timur atau barat agar mendapat sinar matahari yang cukup, juga buatlah rumah semi permanen untuk dijadikan basecamp dan gudang tempat menyimpan peralatan, sumur bor untuk kebutuhan air. Pagar pembatas wilayah peternakan diperlukan agar keamanan terjamin.

Pekerja
Carilah dua orang pekerja yang akan bertugas sebagai peternak dan pencari pakan yang rajin dan memiliki pengalaman beternak siapkanlah peralatan mereka seperti cangkul, sekop, arit, sepatu boot, dll.
Buat perjanjian jika mereka bekerja tidak rajin atau melakukan kesalahan mereka akan diberi peringatan 1, 2, dan ketiga kalinya dipecat. Jika mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan kambing mati, mereka harus bertanggung jawab dengan ganti rugi dengan pemotongan gaji sesuai harga kambing yang mati.
Setelah semua langkah tadi selesai dilaksanakan dan para peternak mulai bekerja, mulailah menyebarkan brosur ke masjid-masjid atau membuat iklan di website-website yang menyediakan iklan gratis seperti www.iklanindo.info, dll, untuk mempermudah pemasaran nantinya.

Kegiatan sehari-hari

  • kontrol para pekerja secara langsung
  • pemberian makan 2 kali sehari
  • Perhatikan kebersiahan kandang
  • perhatikan kelembaban dan kebersihan pakan
  • jaga kandang agar tetap kering dan tidak lembab
  • segera obati kambing yang sakit
Perhitungan investasi
  • Biaya sewa tanah Rp10.000.000,-untuk sewa 10 tahun.
  • Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
  • Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
  • Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
  • Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
  • Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
  • Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
  • Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Idul Adha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.
Keuntungan
Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:

  • Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
  • Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
  • Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
  • Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
  • Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-
Selain itu kita masih memperoleh keuntungan dari menjual kotoran kambing ke petani sebagai pupuk organik.

Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari yang dihitung tadi usahakanlah agar kambing peliharaan sehat-sehat dan gemuk-gemuk agar dapat dijual dengan harga lebih mahal sehingga mendapat untung lebih banyak.

Pemasaran
- bisa secara langsung di pinggir pinggir jalan atau melalui brosur ke masjid-masjid.


1 komentar:

  1. di mana yg sudah menerapkan ilmu ini ya?kita pelu studi banding dulu...kami d Banyuwangi Jawa Timur

    BalasHapus