Tampilkan postingan dengan label Modal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Modal. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Desember 2009

Cara Aman Berburu Modal Bisnis

Banyak orang yang ingin memulai bisnis dan meninggalkan pekerjaan utamanya. Tapi banyak pula yang mengurungkan niat tersebut karena persoalan klasik, yaitu modal bisnis itu sendiri.
Seperti kita tau, untuk mendirikan sebuah kerajaan bisnis, mutlak memerlukan modal. Baik modal berupa uang atau modal dalam bentuk jasa.
Dan yang sering di bicarakan adalah masalah modal yang berbentuk uang atau barang. Sedangkan modal dalam bentuk jasa, sepertinya kurang di gemari.
Susahnya mendapatkan modal usaha merupakan persoalan tersendiri yang justru bisa menghasilkan ide bisnis baru yaitu, jasa simpan pinjam uang.
Berikut ini ada 3 cara untuk mendapatkan modal bisnis. Tapi untuk yang sudah biasa melanglang buana mencari modal untuk usaha barunya. Langkah ini sudah basi dan umum. Saya tidak pungkiri, memang demikianlah adanya.

CAri Modal Usaha

CARI MODAL USAHA

Jika kita sudah siap sukses dan masuk dalam kuadran kanan level pertama maka golongan cara memperoleh penghasilan kita adalah Azas Untung dan Rugi.Semua pengusaha berharap bahwa setiap perniagaannya akan memperoleh untung yang sebesar-besarnya, namun demikian pernah tidak kita mendengar cerita tentang orang yang bangkrut sampai punya utang miliaran rupiah? Atau mendengar cerita seorang pengusaha kena tipu puluhan hingga ratusan juta rupiah. Barangkali bagi yang baru akan memulai usaha akan menjadi sangat takut atau bahkan trauma untuk berbisnis jika yang didengar adalah yang demikian.
Tetapi jika ditanya, apakah anda berani berspekulasi dengan uang Rp. 5,000,000 (lima juta rupiah) atau Rp. 10,000,000 (sepuluh juta rupiah) untuk menjadi sukses ? Maka akan muncul keberanian kita untuk memulainya. Jika sudah berani pertanyaan selanjutnya adalah dari mana dan dengan cara apa kita memperoleh modal tersebut. Mengambil kata Purdi Candra, memulai usaha tidak harus pakai uang kita sendiri jika tidak punya maka BODOL (Berani Optimis Duit Orang Lain) adalah jalan keluarnya.Uraian berikut adalah beragai cara untuk memperoleh modal atas pengalaman penulis maupun kawan-kawan dalam perjalanannya berwiraswasta
Hutang Instansi Tempat Kerja

Memperoleh Modal Usaha

Menggali dan Memperoleh Modal Usaha


Untuk memulai suatu usaha, serta untuk membuat suatu usaha semakin berkembang, maka tentu saja diperlukan adanya modal usaha.

Saya yakin, banyak diantara Anda yang tidak merasa kesulitan untuk segera bertindak memulai usaha tersebut dikarenakan telah tersedia modal usaha yang memadai, namun saya yakin pula bahwa banyak juga diantara Anda yang belum bisa untuk segera bertindak dikarenakan tidak adanya modal, atau bisa jadi modal sudah ada tetapi modal yang ada tersebut belum cukup memadai.

Bagi Anda yang tidak mempunyai modal, atau belum cukup modal untuk memulai suatu usaha, maka yang harus Anda lakukan adalah dengan jalan berpikir dan berupaya semaksimal serta sekreatif mungkin agar modal yang Anda perlukan benar-benar bisa tersedia. Untuk itu pada artikel ini saya akan mencoba membantu Anda untuk mengungkap serta menggali sumber-sumber permodalan, walaupun hanya dengan cara yang sangat umum dan sangat sederhana.

Persyaratan Kredit Bank

foto berita artikel
Persyaratan
Selanjutnya pihak Bank akan mengajukan beberapa persyaratan untuk dipenuhi oleh setiap kategori debitur. Kelengkapan syarat ini sangat penting, sebagai acuan bagi Bank untuk memutuskan akan memberi pengusaha kredit atau tidak.

Syarat bagi Debitur Perorangan
Untuk debitur perorangan, pihak Bank membagi lagi dalam 3 golongan, yaitu wirausahawan, karyawan, dan profesional, sesuai profesi masing-masing debitur. Persyaratan yang diminta umumnya sama, yakni:

  1. Foto kopi identitas diri (KTP, SIM, atau paspor).
  2. Foto kopi akte nikah (bagi yang sudah menikah).

Kurang Modal? Ajukan Kredit pada Bank

foto berita artikel
Seringkali pengusaha mendapati kendala klasik : butuh tambahan dana segar! Terutama jika usahanya sudah jadi dan terus berkembang. Sebenarnya ini adalah indikasi yang bagus, artinya prospek usaha tersebut cerah. Sebut saja Rudi, pengusaha kerajinan gerabah dari Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Sehabis mengikuti pameran di Jakarta, bisa dibilang bengkel kerjanya kebanjiran order. Bahkan ada yang berasal dari manca negara. Tak tanggung-tanggung, buyer tersebut meminta Rudi mengirimkan satu kontainer gerabah. Untuk memenuhi pesanan tersebut Rudi terpaksa menjual beberapa asetnya. Tetapi, hasil yang diperoleh pun tidak mengecewakan.
Namun, tidak semua pengusaha bisa mendapatkan suntikan dana dari kantong pribadi. Akibatnya apa? Pengusaha tersebut harus gigit jari, karena order yang diperoleh terpaksa dilepaskan karena kekurangan modal. Sayang sekali bukan?