Minggu, 27 Desember 2009

Aset Vs Liabilitas --> kunci sukses

Mau Sukses? Kumpulkan Aset, Kurangi Liabilitas


robert t kiyosakiBeberapa waktu yang lalu sempat ada kekhawatiran dengan Blackberry yang saya gunakan. Yang saya khawatirkan bukan karena gadget tersebut bermasalah melainkan, bisa tidaknya saya memperpanjang layanan Blackberry Internet Service yang mematok sekian ratus ribu setiap bulannya. Karena percuma rasanya punya BB kalo ngga dimaksimalkan, khususnya di fasilitas internetnya. Toh masih ada HP jadul yang saya pegang untuk komunikasi dengan teman-teman lama + menjalankan bisnis pulsa.

Alhamdulillah kekhawatiran itu ngga bermasalah. Pintu rezeki dibukakan oleh Allah dan ada saja jalan untuk menutup itu semua, tanpa mengurangi pendapatan dari bisnis internet. Dan gara-gara itu juga, saya jadi inget satu materi penting yang dibawakan pertama kali ketika saya ikut "Seminar Financial Intelligent Power" beberapa tahun yang lalu. Materinya adalah aset vs liabilitas, yang diawali dengan pemutaran video Robert T.Kiyosaki mengenai penjelasan keduanya ini.
Banyak dari kita, ketika mulai merasakan pendapatan yang cukup banyak melakukan kesalahan besar dengan membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk sebuah liabilitas, bukan aset. Padahal para pebisnis sukses, rata-rata selalu menginvestasikan pendapatan mereka di jalur aset. Hingga nantinya ketika aset mampu memberikan pendapatan berlebih, itulah yang digunakan untuk membeli liabilitas.
Bingung apa itu aset dan apa itu liabilitas? Oke, saya jelaskan singkat dengan bahasa yang mudah dipahami. Kalau pengertian aslinya, silahkan googling atau ke wikipedia. Ini versi gampangnya :  
ASET = Sesuatu yang bisa menambah uang ke dalam 'kantong' kita.
LIABILITAS = Sesuatu yang membuat kita mengeluarkan uang dari 'kantong'.
Tebak-tebakan dikit. HP itu aset apa liabilitas? Rumah itu aset apa liabilitas? Kendaraan (sepeda motor / mobil) itu aset apa liabilitas? Jawabannya… TERGANTUNG BAGAIMANA KITA MENEMPATKANNYA.
HP akan menjadi sebuah liabilitas kalau tidak Anda gunakan untuk mendapatkan penghasilan. Karena setiap bulan Anda harus mengeluarkan uang untuk membeli pulsa. Lain lagi kalau Anda menggunakan HP untuk berbisnis pulsa. Alih-alih keluar uang beli pulsa, Anda bisa dapet pulsa gratis + untung lebih.
Rumah, banyak yang mengira itu aset. Rumah itu liabilitas karena setiap tahun kita mesti mengeluarkan uang untuk membayar pajak atas bumi dan bangunan. Kalau ngga bayar pajak rumah disita pemerintah, ngga peduli sertifikat rumah dan tanah atas milik Anda. Sebenernya rumah punya kita apa pemerintah sih? Hahaha…
Rumah akan menjadi aset kalau bisa mendatangkan uang,misalnya dikontrakkan atau dibuat kos-kosan. Begitu juga dengan kendaraan. Kalau Anda gunakan sendiri jadi liabilitas karena keluar duit untuk beli bensin ato pertamax. Akan jadi aset kalau Anda sewakan. Tidak perlu terlalu mahal, tapi bebankan bensinnya ke pihak penyewa. Beres kan!
Perbedaan pemahaman, antara aset dan liabilitas juga yang nantinya membuat perbedaan antara kaum kaya, kaum menengah dan kaum miskin. Saya kupas di artikel berikutnya biar tidak kepanjangan disini.
Intinya, orang-orang yang sukses dan menjadi kaya (sukses pasti kaya, kaya belum tentu sukses) cenderung memiliki kesamaan untuk berinvestasi di aset terlebih dahulu. Kalau kata buku yang mengupas rahasia bisnis orang Cina, 'Hiduplah prihatin hingga benar-benar sukses'. Artinya, tahan dulu keinginan konsumtif untuk belanja a, b, c, d kalau semuanya adalah liabilitas. Karena ujung-ujungnya hanya akan menguras uang kita lebih banyak lagi.
Balik lagi deh ke Blackberry. Kalau memang merasa itu bisa meningkatkan produktivitas dan membantu menambah pemasukan Anda alih-alih membebani dengan biaya langganan BISnya, maka itu aset. Seperti teman saya, Mashengky, yang akhirnya memutuskan membeli BB untuk meningkatkan produktivitas bisnisnya. Tapi kalau punya BB cuma untuk gaya-gayaan doang, cuma buat facebookan, twitteran, chatting yang ga produktif, mending ngga usah BB. Toh banyak sekarang yang murah-murah bisa mengcover itu semua.
Sama juga dengan modem internet. Kalau sekiranya itu menghemat banyak uang Anda ketimbang harus online dari warnet kenapa ngga? Itu juga dulu yang jadi pertimbangan saya beli modem biar bisa online dari rumah. Tentunya dengan memperhitungkan pendapatan yang masuk lebih besar dari biaya bulanan modemnya. Minimal impas lah.
Sekali lagi saya ingatkan, kunci menjadi sukses adalah memperbesar kolom aset dan memperkecil kolom liabilitas. Kembangkan aset Anda hingga akhirnya dia bisa membayar semua kebutuhan liabilitas Anda. Karena di titik tersebut, Anda sudah passive income.
Ini dua buku yang saya referensikan untuk memperbesar pemahaman Anda akan apa itu aset dan apa itu liabilitas
  • Financial Spiritual Quotient
  • Rich Dad Poor Dad – Robert T.Kiyosaki
Untuk buku kedua, Rich Dad Poor Dad, kalau tidak salah disana dilampirkan balance sheet + cash flow sheet yang bisa Anda gunakan sebagai acuan untuk mengukur aset dan liabilitas.
Semoga bermanfaat dan, sudahkan Anda memiliki aset yang banyak? Aset apa yang mau Anda bangun di tahun berikutnya?

Salam Sukses,

1 komentar:

  1. Halo pak. mohon, bila mengcopy artikel orang dituliskan link menuju artikel aslinya dan nama penulisnya.

    Kemarin saya berhasil menutup 2 website yang asal copas aja, tanpa menulis link aslinya.

    ini link aslinya :
    http://ariefmaulana.com/mau-sukses-kumpulkan-aset-kurangi-liabilitas/

    BalasHapus