Rabu, 16 Desember 2009

Menyikapi Kegagalan

Belum lama ini saya mengikuti lomba KKTM (Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa). Sejak lama saya sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Sejak jauh hari saya juga sudah mulai mengumpulkan data, menganalisa dan membuat tulisannya. Saya benar-benar telah berusaha maksimal dalam mengikuti lomba ini. Tapi ketika diberi undangan untuk mempresentasikan karya tulis saya, saya agak terkejut karena saya diundang untuk mengikuti presentasi KKTM bidang pendidikan. Padahal saya hendak mengikuti KKTM IPS. Rupanya ketika saya mengecek bagian halaman cover karya tulis saya, disana terdapat sebuah kesalahan kecil yang fatal. Hanya satu kesalahan kata disana, seharusnya di bagian cover tersebut saya menulis "Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang IPS" tapi saya justru menulis "Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Bidang Pendidikan". Alhasil, karya tulis saya salah alamat. karya tulis yang saya buat itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan masalah pendidikan. Peluang saya untuk menang dalam kompetisi tersebut tiba-tiba menjadi sangat kecil. Hanya satu kata dari ribuan kata yang terhimpun dalam karya tulis tersebut, namun efeknya begitu besar menghantarkan kegagalan untuk saya.

Seperti biasa, saya tidak akan curhat disini. Saya justru ingin memberikan nasihat buat diri saya sendiri dan juga buat Anda semua yang membaca tulisan saya. Nasihat ini adalah mengenai bagaimana kita menyikpai kegagalan tersebut. Banyak orang yang ketika mengalami kegagalan maka dia langsung jatuh depresi. Hidupnya seolah penuh tekanan. Banyak yang tidak bisa bangkit lagi setelah jatuh.
Sikap tersebut merupakan sikap yang salah. Orang-orang seperti itu biasanya adalah orang yang
tidak mampu melihat sisi terang dari sebuah keburukan. Pikiran negatifnya sudah menutupinya dari celah terang yang masih sangat mungkin dilalui.

Bagaimana kita menyikapi kegagalan? pertama, tentunya beristighfar. Perasaan sedih yang muncul dalam diri kita itu adalah sikap yang wajar. Tapi yang penting jangan sampai kesedihan ini terus berlarut-larut. Kesedihan yang berlarut-larut itu cuma akan membunuh kita secara perlahan. Oleh karena itu kita mesti banyak-banyak beristighfar. Mengingat Allah. Kita mesti percaya bahwa pasti ada suatu hikah dibalik kegagalan ini.

Kedua, cari hikmahnya. Seburuk apapun suatu kondisi itu pasti ada hikmah positif dibaliknya. Sebenarnya segala sesuatu di dunia itu positif dan pasti punya kebaikan buat kita. Semuanya tergantung bagaimana kita memandang setiap kondisi tersebut. Kalau kita berpikir positif maka otak kita akan terdorong untuk mencari hikmah dan mengambil pelajaran dari setiap kegagalan yang kita alami.

ketiga, segera cukupkan evaluasinya. Langsung bergerak lagi. Kali ini Anda bisa bergerak dengan lebih cerdas karena Anda sudah lebih tahu mana jalan yang tidak seharusnya dilewati. Thomas Alfa Edison melakukan percobaan penemuan lampu sampai 9999x, baru pada percobaan ke 10000 dia berhasil. Apa yang dikatakan olah mas alfa itu "saya bukan menemukan 9999 kegagalan tapi saya menemukan 9999 jalan untuk membawa saya pada kesuksesan". Yah… kira2 gitulah (salah2 dikit gak napa yak :mrgreen: )

Kalau sudah begitu, dijamin. Anda pasti akan terus menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Karena setiap kegagalan yang Anda alami itu Anda jadikan pelajaran yang berharag suapay tidak terpersosok dalam jurang yang sama. Kegagalan demi kegagalan itu cuma akan membuat Anda semakin kuat, semakin kokoh. Berdiri sebagai manusia dengan sejuta potensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar