Kamis, 07 Januari 2010

Pilih Berbisnis Atau Jadi Pegawai?? (Tentang Aset)

Tips "Jadi Karyawan tapi gak kaya ? Rugi banget !! " - "Terus perbesar aset kamu dan awasi terus hutang non produktif

Nah setelah gue membahas tips ttg membuat cashflow pribadi, bayar diri kita terlebih dahulu dan hidup sesuai kemampuan, maka kita sampai pada tips ke 4 yaitu :

4. Terus perbesar aset kamu dan awasi terus hutang non produktif.

Nah bagi kamu yang sudah membuat cashflow pribadi kamu, sekarang tentunya kamu sekarang menyadari pentingnya asset bagi keuangan kamu. Tanpa asset yang menghasilkan pemasukan ke kantong kamu, maka kamu ibaratnya hanya mengandalkan gaji untuk bertahan hidup dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun.

Kiyosaki dalam bukunya "Rich Dad Poor Dad" menyebut ketergantungan ini sebagai "Rat race" atau perlombaan tikus.
Mengapa ini disebut seperti itu ? karena kondisi seperti itu akan membuat kita seperti tikus yang berlari didalam roda. Pernah melihat tikus/tupai berlari didalam roda ? Tikus atau tupai boleh saja berlari kencang, tetapi dia akan tetap disitu2 saja. Seberapapun kencang tikus berlari, dia tidak akan pernah maju.
Dalam banyak hal, kondisi kita yang hanya mengandalkan gajipun sama saja dengan tikus didalam roda. Kita bisa saja bekerja keras seharian di perusahaan kita, tapi tanpa asset riil yang menghasilkan pemasukan ke kantong kita, kondisi finansial kita tidak akan banyak berubah.

Nah bila ditambah dengan hutang, apalagi yang non produktif, maka bisa dibayangkan bagaimana kondisi keuangan kita. Yak ! makin berdarah-darah. Sudah Income tidak bertambah, eh ditambah pula dengan hutang non produktif pula.

Btw, hutang non produktif yang gue maksud disini adalah kita berhutang untuk membeli sesuatu yang bukan asset. Contoh paling sederhana adalah berbelanja baju menggunakan kartu kredit. Baju, seberapapun mahalnya, tidak akam bisa menghasilkan uang buat kita (terkecuali mungkin baju itu disewakan atau membeli baju bekas artis terkenal sehingga bila dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi : D )

Eh ada yang nanya "Sebetulnya ada gak sih batas seberapa banyak hutang non produktif yang boleh kita punya ?" Terus terang sampai saat ini, gue belum menemukan jawaban pastinya, tetapi mungkin ini bisa menjadi patokan secara umum: Jumlah maksimum angsuran hutang yang kita bayar per bulan tidak boleh lebih dari 30% dari total pendapatan bersih kita per bulan.
Jadi misalkan kita mempunyai total pendapatan bersih per bulan 2jt, maka pastikan kita tidak mempunyai hutang yang jumlah angsuran perbulannya lebih dari 600rb.

Kembali ke memperbesar asset, saat ini bagi kamu yang sudah berhasil mensisihkan uang di awal sebelum memakai gaji untuk membayar keperluan2, tibalah saatnya bagi kamu untuk menggunakan uang tersebut untuk memperbesar asset kamu itu sehingga itu akan menghasilkan pemasukan tambahan buat kamu.

Sekarang, bagaimana cara-nya memperbesar asset kamu itu ? Ya dengan mulai berbisnis ataupun berinvestasi. Nah Bisnis dan Investasi dimana ? Nah itu tergantung dari uang, waktu, dan seberapa besar resiko yang bisa kamu tanggung.

Jadi, yang bisa gue sarankan sebelum kamu berbisnis dan berinvestasi, cobalah untuk mengajukanlah pertanyaan ini kepada diri kamu sendiri:
1. Apa tujuan keuangan kamu untuk 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun kedepan ?
2. Berapa banyak uang yang bisa kamu gunakan untuk modal investasi ?
2. Seberapa banyak waktu yang bisa kamu sisihkan per hari untuk mencapai itu ?
3. Seberapa besar resiko yang bisa kamu tanggung untuk investasi kamu ?

Bila kamu sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan2 itu, maka kamu akan bisa membentuk profil diri kamu sebagai seorang bisnisman ataupun investor. Langkah selanjutnya adalah mempelajari pilihan bisnis dan investasi diluar sana.

Setelah kamu menentukan pilihan, mulailah segera ! Jangan takut!

Banyak orang yang bila sampai pada tahap untuk mulai berbisnis dan berinvestasi, dia berhenti. Karena apa ? Bila dia jujur pada diri sendiri, dia akan menemukan bahwa dia berhenti karena takut. Takut pada apa ? Aku bisa sebutkan banyak macam rasa takut tersebut, tetapi pada intinya biasanya bisa dibedakan menjadi :
1. Rasa takut pada kesalahan –> Ini wajar untuk dipahami. Kita dididik dalam budaya yang menghukum kita bila kita melakukan kesalahan. BIla kita sebagai murid melakukan kesalahan pada guru, maka kita akan dihukum. Bila kita melakukan kesalahan sebagai pegawai, maka konsekwensi dari kesalahan tersebut minimal dimarahi oleh boss kita. Jadi kita secara mental menjadi takut untuk melakukan kesalahan. Padahal sesungguhnya, kita bisa belajar paling banyak dan paling membekas dari kesalahan2 kita.
Kesalahan menuntun kita pada kebijaksanaan. Jadi mengapa takut salah ? Resiko paling besar yang akan kita hadapi dalam berbisnis paling kehilangan uang, dan uang masih bisa dicari lagi. Jadi mengapa takut ?

Satu kiat untuk memperkecil kemungkinan membuat kesalahan adalah dengan merencanakan tindakan kita secara hati-hati dan matang. Kerjakan PR kamu untuk mengetahui produk, pasar dan saingan, maka kamu seharusnya akan mempunyai bekal cukup untuk mulai berbisnis dan investasi.

2. Rasa takut pada ketidak pastian hasil –> Menurut gue ini adalah yang paling absurd. Karena apa ? didunia ini sebetulnya tidak ada yang pasti. Bahkan setelah semua perencanaan matang pun, hasil yang kita perkirakan pun bisa saja meleset. Mengapa ? Karena sebetulnya, hasil bukan dalam kontrol kita sebagai manusia. Ingat, bukan kita yang mementukan hasil dari usaha kita. Allah SWT lah yang menentukan apakah usaha kita berhasil atau tidak. Jadi serahkan saja urusan hasil kepada Allah SWT. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha semampu kita. Bila hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kita, maka percaya saja bahwa sebetulnya itu adalah yang terbaik bagi kita.

3. Rasa takut pada kritik orang –> Yang bisa aku sarankan adalah coba ajukan pertanyaan berikut ini "Apakah kamu yakin orang akan berhenti mengkritik kamu bila kamu berhenti dari usaha kamu berinvestasi ?". Berhentilah memikirkan apa yang akan dikatakan orang pada kamu. Coba dengarkan impian kamu dan buat telinga kamu tuli atas semua omongan orang disekitar kamu. :)

Nah skenario inilah yang kita harapkan akan terjadi setelah kita menerapkan semua tips tersebut : Setelah kamu mulai berbisnis dan berinvestasi, pada saatnya kamu akan mendapatkan tambahan pemasukan dari asset kamu. Buatlah cashflow pribadi kamu yang baru. Gambarkan lagi situasi keuangan terbaru kamu. Gunakan tambahan pemasukan itu untuk membeli asset lain dan teruslah hidup sesuai kemampuan kamu. Setelah itu, gunakan tambahan pemasukan itu untuk memperbesar asset dengan investasi dan bisnis. Pada saat yang sama, awasi terus hutang2 non produktif kamu agar jumlahnya tidak melebihi kemampuan kamu. Ulangi lagi tips no 1, 2, 3 dan 4.

Pada satu titik, kamu akan mendapati step 1, 2, 3 dan 4 akan mulai berjalan secara otomatis karena itu telah menjadi kebiasaan baru kamu.
Terus lakukan ini dengan konsisten dan pada satu titik, akan tiba saatnya dimana tiba2 kamu mendapatkan bahwa kamu sudah tidak akan tergantung lagi dari gaji untuk membayar semua pengeluaran kamu. Kamu sudah bisa membayar semua pengeluaran itu menggunakan pemasukan dari asset-asset kamu.

Bila asset diibaratkan sebuah pohon mangga, asset kamu yang kecil pada awalnya adalah bijinya. Dengan terus merawat pohon tersebut dan menambah massanya secara konsisten (memberikan air, pupuk), akan tiba saatnya dimana pohon mangga itu tidak memerlukan campur tangan kita lagi untuk merawatnya dan dia akan mulai memberikan buah-nya untuk kita nikmati.
=======================================================

Fiuuh…. akhirnya selesai juga seri tulisan ini. Bagi rekan2 yang telah bersedia membaca dan berkomentar, gue ucapkan terima kasih. Saran dan kritiknya gue tunggu ya…. :)

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar