Kamis, 04 Februari 2010

Wirausaha, Ini Soal Mindset

Wirausaha? Ini Soal Mindset! (1)

Mindset adalah salah satu komponen yang paling menentukan dari keberhasilan seorang pengusaha. Dengan mindset yang tepat maka Anda sudah selangkah di depan menuju kesuksesan dan atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena mindset yang wajib dimiliki oleh seorang pengusaha dalam banyak hal bisa bertolak-belakang dengan mindset yang dimiliki oleh karyawan atau mereka yang bekerja sendiri (self-employed). Untuk itu agar berhasil dalam bisnis maka Anda wajib menyesuaikan dengan mindset para pengusaha. Mindset dalam konteks entrepreneurship juga dikenal sebagai entrepreneurial spirit yang kurang lebih berarti pola pikir yang perlu dimiliki oleh seseorang guna menjalani kehidupannya sebagai seorang pengusaha.

Mindset menjadi penting karena perjalanan yang harus dilalui oleh seorang pengusaha tidaklah mudah. Dipastikan akan terdapat banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi guna mencapai keberhasilan. Tantangan yang umum terjadi diantaranya ialah: hambatan yang berasal dari persaingan bisnis, hambatan yang berasal dari tenaga kerja, hambatan pemasaran, hambatan produksi, dan juga yang paling sering terjadi adalah hambatan yang berhubungan dengan aspek finansial berupa ketersediaan modal ataupun kendala cash-flow.

Guna menghadapi tantangan-tantangan tersebut maka pengusaha hendaknya memiliki mindset yang kuat dan konsisten untuk membentuknya menjadi pribadi yang tegar, tahan banting, serta berani menghadapi setiap kondisi yang ada. Mereka yang berminat untuk terjun ke dunia bisnis sebaiknya menyesuaikan dirinya secepat mungkin dengan mindset entrepreneur, sebagian kecil diantaranya ialah: 

1. Senantiasa Berpikir Positif

Ini bukan klise! Berpikir positif adalah hal terpenting guna membentuk mental pengusaha. Sejarah membuktikan hal-hal besar lahir dari mereka yang senantiasa berpikir positif dan terus bekerja meskipun mendapat tentangan dan cemoohan dari orang-orang. Kalau Anda berpikir dengan sudut pandang negatif maka hasil itu pulalah yang akan Anda peroleh. Lain hal-nya kalau Anda senantiasa berpikir positif, maka bisa diprediksi bahwa Anda sudah setengah jalan menuju keberhasilan Anda. Oleh karena itu jangan biarkan hal-hal kecil merusak konsentrasi Anda terhadap kepentingan yang lebih besar.

Ingatlah selalu bahwa energi positif itu menular sebagaimana juga energi negatif, maka hendaknya Anda berhati-hati dalam pergaulan Anda. Tanpa bermaksud menjadi eksklusif dan sombong, sebaiknya Anda membatasi berdiskusi dengan mereka yang senantiasa apatis, suka mengeluh dan skeptis terhadap hal-hal yang baru. Pada dasarnya hidup Anda bergantung pada perspektif Anda sendiri jadi apabila Anda terlampau banyak bergaul dengan mereka yang senantiasa berpikir negatif maka bukan tidak mungkin Anda sedang dalam proses untuk menjerumuskan Anda menjadi seperti mereka yang selalu skeptis terhadap keberhasilan. 

2. Keluarlah dari Zona Nyaman (Comfort Zone)

Sebagian besar orang terjebak dalam zona nyaman dalam hidupnya sehingga tidak sadar bahwa sebenarnya perlahan-lahan tapi pasti mereka sedang dalam proses menuju stagnasi (kemandekan). Zona nyaman yang umum dikenal saat ini dapat berupa jabatan yang tinggi, gaji yang pasti setiap akhir bulan, fasilitas kredit pemilikan kendaraan dan rumah, fasilitas dana pensiun, dan janji kenaikan gaji berkala setiap periode.

Kalau Anda berhasrat menjadi pengusaha maka mau tidak mau Anda harus menanggalkan zona nyaman tersebut dan bersiap-siap menuju medan pertempuran baru yang bernama dunia bisnis. Menjadi pengusaha berarti membawa Anda meninggalkan suatu rutinitas sehari-hari dan memasuki dunia baru yang menuntut kreatifitas Anda guna menghadapi setiap tantangan yang ada. Zona nyaman yang semu umumnya berhasil membius mereka yang kurang memiliki jiwa petualangan (adventure) dan mereka yang seumur hidupnya berusaha mencari kemapanan dari aktivitas-aktivitas yang bersifat rutin. Kalau Anda memiliki karakter demikian, maka menjadi pengusaha tampaknya bukanlah untuk Anda. Karena menjadi karyawan ataupun self-employed juga merupakan pilihan yang mulia.

Tetapi lain halnya bagi Anda yang berharap menemukan suatu kebahagian dari proses menciptakan nilai tambah dari sesuatu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi maka mungkin dunia ini diciptakan untuk Anda. Oleh karena itu bila Anda merasa zona nyaman tidak lagi menjadi sumber kebahagiaan Anda maka buku ini memang tepat bagi Anda.

3. Berpikirlah Kreatif (Out of the Box)

Pengusaha yang sukses umumnya adalah mereka yang tidak berpikir secara linier. Mereka yang berani berpikir diluar pakem yang ada serta menciptakan inovasi-inovasi baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk berhasil dibanding mereka yang hanya berusaha untuk mencontoh sesuatu yang telah ada. Meski tidak mudah untuk berpikir kreatif namun tentu saja hal ini bukan merupakan sesuatu yang mustahil.

Para ahli menyatakan bahwa pada umumnya manusia lebih banyak menggunakan otak kiri dibanding otak kanannya. Otak kiri berfungsi untuk menganalisis sesuatu secara sistematis dan linier sedangkan otak kanan berfungsi untuk hal-hal yang bersifat kreatif, imajinatif dan tidak linier. Masalahnya pendidikan formal kita diduga lebih banyak menekankan pada penggunaan otak kiri dibanding otak kanan sehingga kita terbiasa menyikapi sesuatu dengan berpikir analitis dan sistematis secara linier dan kurang berani menganalisis sesuatu dengan pemikiran yang lebih kreatif dan out of the box. Tentu saja penggunaan otak kanan bisa dipelajari dan dilatih dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah seorang rekan saya melatihnya dengan meminjam permainan game Nintendo WII milik anaknya untuk membiasakannya menyelesaikan problem-problem yang ada dalam permainan itu.

Dalam pengalaman saya penggunaan solusi-solusi yang kreatif dan tidak linier terbukti mampu membantu mengatasi problem-problem yang cukup berat. Seringkali persoalan teknis yang dianggap cukup kompleks ternyata cukup diselesaikan dengan berbagai pendekatan yang sederhana namun kreatif. Seperti misalnya kendala lambatnya pengiriman data dari para surveyor kredit salah satu klien kami dikarenakan lambatnya koneksi jaringan internet ternyata cukup diselesaikan dengan cara melakukan pengiriman melalui fasilitas SMS dengan memodifikasi formatnya secara khusus agar sesuai dengan format database kami.

Demikian juga dengan kendala-kendala operasional yang dihadapi oleh pengusaha. Tanpa bermaksud melakukan simplifikasi, dengan sedikit kreatifitas dan imajinasi maka banyak hal yang tampaknya kompleks dapat diselesaikan dengan cara yang relative mudah dan sederhana.

4. Pupuklah Kepercayaan Diri Anda

Salah satu hal terpenting guna meyakinkan calon konsumen ialah dengan menampilkan kepercayaan diri yang besar terhadap produk-produk yang Anda hasilkan. Bagaimana mungkin orang akan tertarik untuk menggunakan produk Anda kalau Anda sendiri tidak memiliki keyakinan yang kuat dan mendasar terhadapnya. Oleh karena itu kepercayaan diri yang besar namun masih dalam kerangka proporsional adalah sangat penting.

Menumbuhkan kepercayaan diri yang konsisten bagi sebagian orang bukanlah perkara yang mudah. Namun sekali lagi hal ini bisa dilatih dan dipelajari hingga pada akhirnya hal tersebut akan secara otomatis telah tertanam dalam diri Anda (embedded). Kepercayaan diri dapat dipupuk dari hal-hal yang paling sederhana hingga hal-hal yang lebih kompleks. Jangan terlalu memperdulikan kritik orang yang tidak bersifat konstruktif karena bisa jadi kritik tersebut memang ditujukan guna menghancurkan kepercayaan diri Anda yang terutama disebabkan oleh rasa iri atau ketidaksukaan terhadap kemajuan yang Anda alami.

Namun bila Anda merasa memiliki problem kepercayaan diri yang serius maka ada baiknya Anda berpikir untuk minta bantuan dari para profesional seperti dari psikolog atau motivator. Adalah sah dan wajar untuk meminta bantuan dari para profesional dalam bidang ini karena hal ini merupakan salah satu komponen esensial yang menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan Anda di masa yang akan datang.

5. Jadilah Pribadi yang Proaktif

Untuk menjadi pengusaha yang berhasil maka Anda perlu menjadi pribadi yang proaktif. Proaktif dalam arti Anda harus senantiasa memiliki kesadaran penuh terhadap jalannya roda bisnis. Kewirausahaan menuntut adanya sikap kemandirian dari pengusaha untuk menjalankan roda bisnisnya sehingga diperlukan suatu tindakan proaktif secara terus-menerus. Adalah mustahil untuk mengembangkan usaha hanya dengan bersikap pasif dan tidak melakukan inovasi secara kontinyu dengan kondisi persaingan di pasar yang sangat ketat seperti dewasa ini.

Ini berarti Anda harus mampu mengenali kekuatan (strength) dari bisnis untuk kemudian dipertahankan atau bahkan ditingkatkan dan juga mengenali kelemahan (weakness) dari bisnis tersebut untuk dapat dicari penyelesaiannya. Itulah sebabnya Anda wajib menguasai strategi bisnis seperti SWOT Analysis yang akan kita bahas lebih lanjut dalam bab-bab berikutnya. @Betley101009

– BERSAMBUNG–

Tidak ada komentar:

Posting Komentar