Kamis, 04 Februari 2010

Berbisnislah Sekarang Juga Sebelum Terlambat

BERBISNISLAH SEKARANG ! 


TRIK MENGASAH & MEMPERTAJAM INTUISI BISNIS
Keinginan sudah sangat menggebu untuk membuka peluang usaha baru, namun Anda masih ragu untuk segera memulainya. Atau, niat berbisnis masih jalan di tempat, lantaran Anda masih bingung bagaimana menangkap peluang dan menarik sebanyak mungkin pelanggan atas barang atau jasa yang Anda tawarkan. 

Suryono Ekotama, direktur Smartpreneur Business Club, dalam bukunya Berbisnis dengan Otak Kanan, menjelaskan, banyak cara untuk memulai bisnis. Cara yang Anda pilih bukan sekadar untuk memulai, tetapi juga untuk menajamkan intuisi dalam berbisnis, sehingga Anda dapat mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi.



Dengan beragam pilihan sarana yang ada, Anda bisa mengasah bakat wirausaha dengan cara berikut:

1. Membaca buku-buku bisnis
Buku bisnis praktis yang ada sekarang ini ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan dilengkapi dengan bonus CD jika Anda ingin mendengar versi audionya. Bidang usaha yang ditawarkan pun banyak macamnya. Pilihlah buku dengan bidang yang sesuai pilihan Anda, lalu pelajari tip-tip praktis yang disediakan. 

2. Mengikuti diskusi, talk show, atau seminar bisnis
Mulailah mencari jadwal diskusi, talk show, atau seminar bisnis, dimana saja. Dari berbagai tema seminar yang diadakan, Anda bisa mengikuti perkembangan tren bisnis saat ini. Seminar semacam ini biasanya juga dihadiri para pemula di bidang bisnis. Anda bisa mengetahui apa saja problem yang mereka hadapi saat terjadi tanya-jawab. 

Banyak hal lain yang menguntungkan bisa Anda peroleh dari mengikuti seminar, di antaranya:
* Mendapat ilmu seputar bisnis.
* Menambah pengalaman, setidaknya dari pengalaman narasumber, bagaimana menjalankan bisnisnya.
* Mendapatkan ide dan inspirasi yang bisa memompa semangat.
* Menambah banyak kenalan, sehingga membuka peluang untuk menjadi partner bisnis.
* Mengenalkan usaha Anda, dengan berbagi kartu nama dan presentasi singkat tentang karakter bisnis Anda.
* Konsultasi gratis dengan berbagai pihak yang lebih berpengalaman dalam berbisnis.

3. Mencari mentor
Keteladanan menjadi kebutuhan yang juga penting. Dengan adanya role model Anda bisa menemukan semangat, ilmu, serta pengalamannya bertahan. Cara mendapatkan mentor adalah dengan membuka pergaulan seluas-luasnya. Di antaranya dengan mengikuti berbagai kesempatan diskusi, talk show, atau seminar.Menjalin hubungan baik juga penting. Dengan kedekatan tersebut Anda bisa dengan mudah untuk meminta waktu berbincang seputar dunia usaha. Karena biasanya, pebisnis sukses sangat terbatas waktunya. Suatu keberhasilan jika Anda bisa berbagi ilmu, dan membuka peluang hubungan bisnis baru (business to business).

4. Terjun langsung
Setelah belajar, mempersenjatai diri dengan pengetahuan bisnis, kini saatnya memulai. Modal nekad memang bisa menjadi pemicu. Tentu saja sertai perhitungan yang matang berdasarkan ilmu yang telah Anda serap sebelumnya, ditambah modal usaha, persiapan, dan relasi yang cukup luas. Berhasil membuka usaha dan terus belajar adalah perjalanan sepanjang hidup untuk menyempurnakan bisnis.  

5. Mengikuti training atau pelatihan bisnis
Tidak berbeda jauh dengan kegiatan sebelumnya seperti seminar, pelatihan juga punya kontribusi besar untuk kemajuan bisnis Anda. Melalui pelatihan, Anda bisa mendapatkan ilmu bisnis praktis dengan waktu lebih banyak. Memang, Anda harus membayar cukup mahal untuk mendapatkan ilmu tersebut. Namun, anggaplah biaya training sebagai investasi awal untuk memancing lebih banyak lagi materi dari bisnis yang akan Anda kembangkan nantinya. 

4 LANGKAH AWAL BERWIRASWASTA


 
Untuk memulai berwiraswasta sendiri diperlukan suatu keyakinan yang tinggi. Tak jarang, hal ini akan mengintimidasi seseorang. Berikut adalah 4 langkah yang perlu diperhatikan untuk memastikan debut berwiraswasta Anda berhasil. 

1.Kenalilah Pasar Anda
Riset, riset, dan riset. Riset tentang pasar Anda, riset tentang kompetitor Anda, dan cari tahu berapa harga yang mereka pasarkan untuk produk atau jasa mereka. "Jangan lupa untuk mencoba berbincang dengan target utama Anda," saran Ellen Parlapiano, pendiri mompreneursonline.com. Cari tahu apakah mereka akan tertarik dengan apa yang Anda jual, dan apakan mereka bersedia mengeluarkan uang untuk apa yang Anda tawarkan. 

2.Rencanakan Kesuksesan Anda
Untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari bank, Anda akan perlu perencanaan bisnis -atau setidaknya datang dengan tujuan dan misi perusahaan. Pastikan Anda sudah tahu apa yang ingin Anda raih dalam beberapa tahun ke depan dan bagaimana cara yang akan Anda raih. 

3.Bermain dengan Aturan
Anda tentu tak mau harus menutup perusahaan Anda tiba-tiba karena tersandung masalah perizinan, kan? Nah, karena itu, pahamilah bahwa dalam segala hal, akan ada aturan yang memikat. Mulai dari izin pendirian lembaga bisnis, hingga izin memasang iklan. Contoh lain, bahwa Anda akan butuh sertifikat jika ingin membuka sebuah lembaga jasa, misal, studio Pilates. 

4.Sebarkan Beritanya
Anda harus jeli melihat kemungkinan pemasaran. Misal, jika pasar Anda adalah kalangan ibu-ibu, maka Anda saat ini pasti sudah tahu bahwa makin banyak ibu-ibu yang memperluas pergaulan mereka lewat internet. Anda bisa merengkuh kenyataan ibu-ibu itu senang bersosialisasi. Bahwa mereka senang menyampaikan kabar-kabar bagus (dan buruk). Cobalah untuk berinvestasi lewat iklan di sekitar tempat ibu-ibu sering berkumpul, atau membagi sampel. Atau dengan beriklan lewat milis-milis yang anggotanya ibu-ibu. 

Anda bisa menggunakan platform tersebut untuk membangun komunitas pasar Anda dengan terus menginformasikan kepada mereka berita-berita terbaru dari produk/jasa Anda, sekaligus meriset akan kebutuhan dan keinginan mereka.

TIDAK ADA BISNIS YANG INSTAN



 Apa modal awal yang Anda siapkan ketika memilih untuk berbisnis? Dana yang cukup, jaringan luas yang mendukung, referensi dan ilmu lengkap, atau manajemen yang siap dan tertata apik? Apakah sudah merasa yakin untuk bergerak?

Saat bisnis berjalan sesuai rencana tentu tak jadi soal, tetapi bagaimana jika kemudian Anda mendapati penjualan tak sesuai target atau pelanggan tak setia? Lantas, manajemen dan tim kah yang bisa dipersalahkan?

Memiliki nyali besar untuk segera memulai bisnis memang penting. Sudhamek AWS, Group CEO Todung Group (Holding Company GarudaFood) mengatakan, akar dalam dunia bisnis adalah kemampuan dan kesadaran untuk mengaudit diri sendiri. Manajemen pikiran (mind management) harus dimiliki para pebisnis, apalagi bisnis pemula, katanya dalam presentasi di depan 5.000 mahasiswa saat workshop Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center, Jumat (22/1/2010) lalu.

"Persoalan mindset masih menjadi kendala wirausaha muda, seperti mudah menyerah dan ingin instan. Kita harus observe diri sendiri, atau audit diri sendiri untuk mencetak wirausahawan yang kuat," papar Sudhamek kepada Kompas Female.

Lanjutnya lagi, dengan mind management yang baik, bisnis menjadi tak hanya langgeng dan kuat, namun berkarakter dan bermanfaat bagi diri sendiri juga lingkungannya.

Sederhananya, mind management adalah dengan menguatkan pikiran untuk tidak mudah menyerah, memiliki keinginan kuat, menyadari bahwa menjadi sukses tidaklah mudah dan instan. Lebih penting lagi, menyadari kesalahan sekecil apa pun yang diperbuat setiap harinya, dan kemudian memperbaikinya.

"Pilihan membuka usaha tidaklah mudah. Perlu will power yang kuat dan mengerti betul bahwa tidak ada yang instan," tegas Sudhamek, menambahkan spiritualisme menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah bisnis. 




sumber: www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar