Kamis, 04 Februari 2010
Bisnis Cinderamata, Kreatif Bikin Sukses
Kreatif Bikin Jadi Miliaran
Usaha itu dirintis dengan modal Rp 28 juta, kini omzetnya Rp 4 miliar.
CENDERAMATA atau merchandise tak hanya identik dengan artis atau orang-orang tertentu. Pembuatan cenderamata bisa dilakukan oleh setiap orang, tak peduli apapun profesinya. Konsep itu yang dibidik oleh Saptuari Sugiharto (29) dengan mendirikan Kedai Digital.
Dengan Kedai Digital, membuat orang bisa mempunyai cenderamata sendiri, sesuai dengan motonya "Bikin Merchandise Semau Kamu." Dengan kedai itu, bakat narsis yang ada bisa disalurkan. Membuat mug, frame foto, jam yang dihiasi gambar sesuai dengan yang kita inginkan, bahkan foto sendiri.
Usaha itu ia rintis sejak 28 Maret 2005, dengan modal awal Rp 28 juta. Modal awal digunakan membeli mesin, komputer, dan menyewa tempat. Kedai pertamanya didirikan di Jalan Demangan Baru 11, Yogyakarta. Kini, ia juga menawarkan kerja sama atau bisnis opportunity, begitu dia menyebutnya. Jika ingin membuat Kedai Digital baru, ia menawarkan sebesar Rp 80 juta - Rp 100 juta.
Dengan sistem itu, mitra yang ingin bergabung dalam usaha itu, disediakan sistem, bahan baku, peralatan, dan standar dari Kedai Digital. Namun manajemen dikelola masing-masing mitra. Mitra baru tersebut akan membayar royalti sebesar 2,5 persen.
"Saya bikin konsep kemitraan dengan bisnis opportunity, kalau franchise peraturan ketat," kata Saptu kepada VIVAnews.
Jiwa wirausaha dimiliki Saptu sejak masih kuliah, dengan berbisnis seperti menjual ayam, celana gunung, hingga menjual stiker. Ketika kuliah, ia juga pernah menjadi Marketing di Radio Swaragama FM Jogja, dan sibuk menjadi event organizer acara kampus. Namun bisnis stiker ini yang membuat dia bisa meminjam uang di bank sebesar Rp 28 juta yang digunakan untuk mendirikan Kedai Digital.
"Bisnis stiker saya ajukan dengan agunan sepeda motor dan rumah, ternyata disetujui. Cuma dananya saya alihkan dengan bisnis ini," ujarnya. Setelah bisnisnya sukses, malah perbankan kini berebut memberikan pinjaman kepadanya.
Jika dulu pria kelahiran 8 September 1979 hanya mempunyai tiga karyawan, sekarang usahanya berkembang di 17 kota. Terlebih setelah dia menjadi juara dua ajang Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan Bank Mandiri untuk kategori alumni, membuat usahanya semakin banyak terekspose media.
"Dalam satu tahun kami sudah membuka di 17 kota, salah satunya karena acara Bank Mandiri," kata pria yang mengenyam pendidikan di Jurusan Perencanaan Pengembangan Wilayah Fakultas Geografi UGM.
Pada 2007, Kedai Digital mempunyai tujuh cabang di empat kota yang memiliki 50 karyawan. Omzet tahun lalu mencapai Rp 1,2 miliar. Dalam waktu setahun, jaringannya bertambah di 24 cabang di 17 kota dengan karyawan 160 orang. Usaha yang dirintis empat tahun lalu itu kini beromzet Rp 4 miliar.
Sumber : VIVAnews
http://kosmo.vivanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
satu realita yang patut dijadikan panutan, sukses terus pokoknya. Kunjungi blog saya ya? http://pusatnyakreasi.blogspot.com "Hehe.. Promosi"
BalasHapus