Bosan dengan menu nasi dan lauk yang disantap setiap hari?. Mungkin nasi goreng bisa menjadi salah satu pilihan untuk memvariasikan menu makanan Anda. Ya, seperti telah kita tahu nasi goreng merupakan makanan yang banyak dijajakan mulai dari pedagang kaki lima sampai restoran besar. Kuliner ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. Pilihan menunya dan variasinya pun beraneka ragam sesuai dengan selera, ada nasi goreng kambing, nasi goreng seafood, nasi goreng ati ampela, bahkan ada pula nasi goreng kare.Target Konsumen
Penggemar nasi goreng bisa dikatakan semua kalangan mulai dari anak kecil hingga orang tua.
Info Bisnis
Lokasi usaha nasi goreng sebaiknya dekat dengan keramaian. Lokasi starteginya antara lain di pinggir jala raya, di dekat perkantoran, atau perumahan. Penjual nasi goreng bisa berjualan terpisah atau berkumpul dengan pedagang makanan lain.
Kelebihan
Menu nasi goreng biasa dicari orang yang lapar dan malas memasak pada malam hari. Selain itu, cocok juga dimakan saat cuaca dingin, membuat hangat badan karena di masak pada waktu itu juga. Oleh karena itulah kuliner nasi goreng peluang bisnis menguntungkan dan banyak di cari orang.
Kekurangan
Persaingan pedagang, karena banyak yang menjalankan usaha ini, harga bahan baku yang tiba-tiba naik, dan kebosanan pengunjung, karena rasa nasi goreng rata-rata hampir sama.
Pemasaran
Promosi usaha nasi goreng antara lain dengan memasang spanduk atau papan nama di tempat usaha. Sediakan lampu dengan penerangan yang cukup saat berjualan pada malam hari sehingga dapat terlihat dari kejauhan. Jika perlu buat papan nama yang dilengkapi lampu.
Buatlah rasa yang berbeda dengan yang lainnya, atau sesuatu yang unik. Atau bisa juga dengan membuat nama menu masakan yang unik sehingga bisa terus diingat, misalnya "Nasi Goreng Selimut", "Nasi Goreng Gila" atau "Nasi Goreng Gulung".
Analisa Usaha
Asumsi
Masa pakai gerobak 5 tahun
Masa pakai peralatan masak (kompor dan tabung gas, wajan, sutil, panci, dan dandang
serta meja dan kursi 3 tahun.
Masa pakai peralatan makan (piring, gelas, sendok, dan garpu) 2 tahun.
Biaya Investasi Gerobak Rp 2.000.000,00 Peralatan masak Rp 1.000.000,00 Peralatan makan Rp 300.000,00 Meja dan kursi kayu Rp 250.000,00 + Total investasi Rp 3.550.000,00
Biaya Operasional 1. Biaya Tetap Penyusutan gerobak 1/60 x Rp 2.000.000 Rp 33.300,00 Penyusutan peralatan masak 1/36 x Rp 1.000.000 Rp 27.800,00 Penyusutan peralatan makan 1 /24x Rp 300.000 Rp 12.500,00 Penyusutan meja dan kursi 1 /36 x Rp 250.000 Rp 6.900,00 Upah karyawan 1 orang Rp 500.000,00 + Total biaya tetap Rp 580.500,002. Biaya Variabel Beras (10 kg x Rp 5.200/kg x 30 hari) Rp 1.560.000,00 Telur (3,5 kg x Rp 14.000/kg x 30 hari) Rp 1.470.000,00 Daging ayam (1 ekor x Rp 22.000/ekor x 30 hari) Rp 660.000,00 Bumbu (Rp 50.000/hari x 30 hari) Rp 1.500.000,00 Minyak goreng (2 kg x Rp 9.000/kg x 30 hari) Rp 540.000,00 Gas ukuran 3 kg (1 tabung x Rp 13.000/tabungx 30 hari) Rp 390.000,00 Kertas pembungkus dan kantong plastic (Rp 11.000/hari x 30 hari) Rp 330.000,00 Listrik,kemanan, dan kebersihan Rp 100.000,00 Total biaya variabel Rp 6.550.000,00 + Total biaya operasional Rp 7.130.500,00Penerimaan per Bulan Penjualan nasi goreng (50 porsi x Rp 6.000/porsi x 30 hari) Rp 9.000.000,00Keuntungan per Bulan Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional = Rp 9.000.000 – Rp 7.130.500 = Rp 1.869.500 Revenue Cost Ratio (R/C) R/C = Total penerimaan : total biaya operasioanal = Rp 9.000.000 : Rp 7.130.500 = 1,26 Pay Back period Pay Back period = (Total penerimaan – total biaya operasional) x 1 bulan = (Rp 3.550.000 : Rp 1.869.500) x bulan = 1,9 bulan