Selasa, 07 Februari 2012

Mengapa Sebelum Bekerja Kita Perlu Berdoa?


 

Hore, Hari Baru!
Teman-teman.

Diantara semua hal baik yang pernah diajarkan oleh orang tua, pasti terselip tentang doa. Semua orang tua pasti mengajari anak-anaknya untuk berdoa. Mungkin kita jarang berdoa, tetapi kita pun ingin agar anak-anak kita belajar berdoa. Minimal, kita pun berdoa pada saat sembahyang. Atau, paling tidak; kita pasti berdoa saat sedang menghadapi kesulitan. Anda, mungkin termasuk orang yang rajin berdoa setiap hari. Mungkin juga tidak. Apapun itu, tidak menjadi masalah bagi saya. Tetapi sekarang, izinkan saya untuk mengajak Anda berdoa setiap kali hendak berangkat ke tempat kerja.

"Awali dan akhiri segala aktivitas kerja kita dengan doa." Itu saja? "Dan, pastikan bahwa selama mengerjakannya kita mencurahkan yang terbaik untuk pekerjaan kita." Maka doa menjadi salah satu kunci menuju kualitas pribadi yang mumpuni. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar menemukan makna dibalik doa yang kita ucapkan sebelum bekerja, saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intellligence berikut ini:

 

1. Doa mencerminkan rasa syukur pada pekerjaan.

Pekerjaan yang kita miliki adalah anugerah. Namun, kita sering tidak menyadarinya. Nikmat pekerjaan sering terhalang oleh kurangnya pendapatan, perlakuan buruk dari atasan, omelan menyakitkan dari pelanggan, kemacetan di jalan dan berbagai macam hal lainnya. Tidak heran jika setiap kali pergi ke kantor, berasa berat hati kita. Kita lupa, bahwa pekerjaan ini adalah anugerah yang tiada tara. Sekarang, cobalah bayangkan; bagaimana seandainya kita tidak memiliki pekerjaan itu. Apakah sudah ada alternatif lain yang bisa menjadi sumber penghasilan? Pekerjaan kita ini bukan sekedar bisa memberi penghasilan untuk memenuhi kebutuhan fisik belaka. Penghasilan itu juga sangat menentukan 'harga diri kita'. Bukankah orang-orang yang tidak punya penghasilan sering disepelekan oleh lingkungan? Ternyata, pekerjaan ini bukan sekedar memberi kita pemenuhan kebutuhan materi, melainkan juga menjaga harga diri kita. Maka patutlah jika kita mensyukurinya. Doa itulah ungkapan rasa syukur kita. Mulai sekarang, sebelum pergi ke kantor, biasakanlah untuk berdoa, dan katakanlah;"Tuhan, terimakasih telah Engkau berikan anugerah pekerjaan ini kepadaku. Izinkan hamba untuk merengkuh hidup dan meraih nafkahmu melalui pekerjaan hari ini."

 

2. Doa melindungi kita dari rasa kecewa.

Ketika berdoa, kita menyerahkan segala urusan kepada Sang Maha Pencipta. Itu berarti kita berkomitmen untuk menerima apapun yang diputuskan olehNya untuk diri kita. Maka jika selama bekerja hari itu, ada sesuatu yang mengecewakan hati, kita akan tetap menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Meski atasan Anda marah-marah. Walau bawahan Anda mengesalkan. Biarpun pelanggan Anda memaki-maki. Namun, doa yang tadi pagi Anda panjatkan melindungi hati Anda dari rasa kecewa. Jika tadi pagi Anda belum sempat berdoa, sekarang berdoalah. Dan buktikan sendiri, bahwa dengan doa itu hati Anda akan semakin lapang. Tidak ada cara lain untuk membuat hati tenteram, kecuali dengan selalu mengingatNya. Melalui doa itu, kita menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita selalu mengingatNya. Dan dengan doa itu, hati kita terlindung dari rasa kecewa.

 

3. Doa menumbuhkan semangat untuk melayani.

Tidak masalah jenis pekerjaan apapun yang Anda tangani. Sales, finance, HR, manufacturing, marketing, legal, apapun. Semua pekerjaan yang berbeda-beda itu mempunyai inti fungsi yang sama, yaitu; melayani. Pekerjaan kita adalah melayani orang lain. Coba perhatikan, apakah yang saya katakan itu benar? Anda bertugas untuk melayani orang lain, bukan? Bahkan sekalipun setiap hari Anda selalu berkutat dengan benda mati; komputer, mesin, kertas-kertas. Tetapi, Anda melakukan semua itu untuk menghasil sebuah produk atas jasa yang bisa melayani orang lain. Mungkin ada yang melayani orang lain di luar kantor, ada juga yang melayani orang di dalam perusahaan. Makanya kita mengenal external maupun internal customer. Bahkan sekalipun Anda sudah menjadi manager dan direktur, tugas Anda tetap melayani orang lain. Doa yang kita panjatkan tadi itu, merupakan komitmen kepada Tuhan bahwa kita akan mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Artinya, kita bertekad untuk melayani orang lain dengan sebaik-baiknya. Maka pada hari ini, Anda pasti memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya. Mengapa? Karena Anda sudah berkomitmen kepada Tuhan, untuk memperlakukan mereka sebaik mungkin. Maka pantas, jika Tuhan pun memperlakukan Anda dengan sebaik-baiknya.

 

4. Doa menghalangi kita dari perbuatan tercela.

Kepada orang-orang yang berhasil menjaga dirinya dari perbuatan tercela Tuhan memberikan reward yang tidak ternilai harganya, yaitu; menjadikan dia pribadi yang mulia. Bayangkan, kita dijadikan oleh Tuhan sebagai pribadi yang mulia hanya karena kita menghindari perbuatan tercela. Tengoklah, fakta hidup disekitar kita. Tidak peduli setinggi apapun jabatannya, seseorang yang melakukan perbuatan tercela pasti hina dihadapan orang lain. Kita tidak pernah menaruh respek kepada pejabat tinggi yang perilakunya tidak senonoh, bukan? Semua perilaku buruk kita di tempat kerja bukan seluruhnya datang dari dalam diri kita, melainkan dikompori oleh syetan. Hanya ada satu cara untuk selamat dari godaannya, yaitu berlindung kepada Tuhan. Doa yang pagi tadi kita panjatkan, menghalangi kita dari perbuatan tercela. Mengapa? Karena kita akan merasa malu jika menodai niat baik untuk bekerja dihadapan Tuhan itu, dengan perilaku buruk ditempat kerja. Atau perbuatan-perbuatan nista lainnya di di jam kerja.

 

5. Doa menjadikan pekerjaan kita bernilai ibadah.

Berapa banyak gaji yang Anda terima? Tidak peduli sebanyak apapun itu, tapi belum tentu sepadan dengan pengorbanan yang Anda berikan. Waktu Anda yang tersita. Kepentingan keluarga Anda yang dinomorduakan. Perasaan dan gengsi Anda yang dikorbankan. Bahkan sampai resiko kematian. Semua sudah Anda pertaruhkan. Di beberapa lokasi kerja, kita menemukan orang yang cedera, bahkan sampai kehilangan nyawa. Santunan miliaranpun belum tentu sepadan dengan pengorbanan kita. Maka dari itu, kita harus berani 'menaikkan' imbalan itu tanpa harus bergantung kepada persetujuan managemen. Apa ada imbalan yang dinaikkan tanpa tergantung pada manajemen? Ada. Yaitu imbalan yang Anda minta dari Tuhan. Bahkan jika sampai mereka meninggal karena bekerja, mereka dijamin mendapatkan pahala terbaik disisiNya. Sungguh, doa yang kita panjatkan setiap pagi sebelum berangkat bekerja menjadikan segala sesuatunya bernilai ibadah.

Doa itu sangat sederhana. Tetapi implikasinya sarat dengan makna. Orang yang mengawali kerjanya dengan doa, tidak pelit untuk mengerahkan semua daya dirinya. Orang yang berdoa sebelum bekerja berani menunjukkan yang terbaik dari dirinya. Mereka melakukan itu bukan hanya sekedar menyenangkan para stakehordernya; melainkan dia sedang menyenangkan Tuhannya. Maka, mari dari sekarang kita belajar memulai pekerjaan dengan doa. Sebelum melangkahkan kaki ke tempat kerja, berdoalah. Maka pekerjaan kita hari itu, akan bernilai ibadah.


(Sumber :  Dadang Kadarusman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar