Jumat, 18 Juni 2010

usaha aneka gorengan



Siapa yang tidak suka makan gorengan? Nah, makanan ringan yang satu ini memang sudah tidak asing lagi bagi lidah kita. Mulai dari balita sampai dengan manula, bisa menikmati lezatnya berbagai jenis bahan makanan yang digoreng. Dalam hal usaha pun, dapat dipastikan para pedagang gorengan bisa meraih pangsa pasar yang sangat beragam. Berbagai macam jenis gorengan yang kita kenal antara lain, mulai dari gorengan yang fenomenal yakni Ayam Goreng Kentucky Fried Chicken atau KFC, yang dirintis oleh Kolonel Harland Sanders, hingga tempe mendoan khas Karesidenan Banyumas.

Dengan melihat kesuksesan KFC, maka bisa disimpulkan bahwa prospek bisnis gorengan bisa menjadi jaminan masa depan jika kita mampu meracik bumbu yang unik dan tentunya lain dari pada yang lain. Untuk usaha gorengan ayam sendiri di wilayah Yogyakarta kita akan mengenal ayam goreng Mbok Berek, yang biasa disebut Fried Chicken-nya Jawa atau Javanese Fried Chicken, yang dirintis oleh Nini Ronodikromo atau yang biasa disapa Mbok Berek.

Selain berbagai macam ayam goreng, kita bisa menemukan macam gorengan lain yang sangat popular bagi kita, seperti tempe goreng, tahu isi, bakwan, ubi goring, cireng (aci goreng), tape goreng, dll. Kita bisa menemukan berbagai macam gorengan tersebut mulai dari Restoran yang mewah hingga yang dijual di angkringan atau rumah. Nah, untuk membuat usaha warung gorengan ini pun cukup mudah. Peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain:

1. Tempat Untuk Berjualan.

Tempat untuk berjualan gorengan ini bisa berupa gerobak dorong dengan kisaran harga ratusan ribu rupiah. Bisa juga ditambahkan terpal jika Anda ingin berjualan menetap. Namun jika tidak memungkinkan ataupun tidak menghendaki berjualan dengan menggunakan gerobak, Anda bisa menjual gorengan cukup di rumah atau depan rumah, dengan tempat yang sederhana, misalnya etalase atau cukup dengan meja untuk meletakkan gorengan. Selain itu, berbagai alternatif tempat berjualan ini antara lain di perempatan, depan gang, depan sekolah, gerbang komplek perumahan, pinggir jalan yang ramai, dll. Tentunya dengan catatan bahwa tempat-tempat tersebut diperbolehkan untuk berjualan atau tidak mengganggu ketertiban umum.

2. Peralatan Memasak.

Untuk peralatan memasak sendiri tentunya cukup dengan peralatan memasak yang sederhana, seperti kompor, wajan dan serok untuk menggoreng (kalau bisa wajan yang besar agar bisa menampung banyak bahan yang digoreng), tempat plastik untuk meletakkan gorengan, alat penggiling jika diperlukan, serta tas plastik atau kresek. Sediakan pula cabai rawit, karena banyak yang beranggapan bahwa rasa gorengan tidak lengkap tanpa cabai rawit.

3. Peralatan Lain.

Untuk peralatan yang lain Anda bisa menambahkan meja atau kursi secukupnya untuk para pembeli yang mengantri.

Harga yang bisa Anda tawarkan antara Rp. 500,00 sampai Rp. 750,00 per gorengan, dengan keuntungan antara Rp. 50,00 hingga Rp. 100,00 per gorengannya. Kisaran keuntungan yang sebesar itu, dan gorengan yang terjual bisa mencapai ratusan buah maka dalam satu bulannya Anda bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga ratusan ribu rupiah. Hal ini juga tergantung seberapa banyak Anda akan menjual gorengan per harinya.

Yang perlu diingat dalam usaha gorengan ini adalah dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan. Namun tidak usah khawatir, adapun beberapa solusinya antara lain:

a. Gantilah minyak yang Anda gunakan secara berkala. Apabila minyak yang digunakan sudah berwarna hitam atau keruh, maka gantilah dengan minyak yang baru. Hal ini bisa mencegah penimbunan kolesterol lebih banyak.
b. Biasanya ada beberapa penjual gorengan yang bertindak curang, dengan menambahkan plastik atau sedotan plastik pada saat menggoreng. Tindakan seperti ini mereka lakukan dengan tujuan agar gorengan tetap crispy. Anda bisa membuktikan sendiri dengan mempraktekkannya di rumah. Buat gorengan yang dicampur dengan sedotan plastik dan gorengan yang tidak dicampur dengan sedotan plastik, lalu diamkan beberapa jam. Setelah itu Anda bisa melihat, gorengan yang dicampur dengan sedotan plastik akan tetap terlihat crispy sementara yang lain akan terlihat melempem. Hal ini sebaiknya jangan Anda contoh, apabila Anda tidak ingin kehilangan pelanggan.
c. Dalam meniriskan gorengan, sebaiknya Anda menggunakan tisu dapur atau bahan penyerap lain yang dapat kontak dengan makanan (food grade). Hindari meniriskan gorengan dengan menggunakan kertas koran atau kertas lainnya yang bertinta, karena tinta mengandung timbal dan akan mudah menempel pada makanan berminyak.

Mengingat semakin banyaknya penjual gorengan maka disarankan agar Anda mencoba mencari inovasi-inovasi resep gorengan Anda agar tidak kalah saing. Dengan modal ratusan ribu rupiah pun Anda bisa memulai membuka usaha gorengan yang sederhana. Kini saatnya membuka peluang usaha dengan modal kecil, Anda pun sudah bisa memperoleh keuntungan besar yang menjanjikan.

Analisis Ekonomi :

Modal awal
Bahan baku Rp 100.000,00
Gerobak Rp 300.000,00
Peralatan Rp 200.000,00
Lain – lain Rp 25.000,00 +
Jumlah Rp 625.000,00

Biaya Operasional / hari
Pembelian bahan baku Rp 100.000,00
Gas Elpiji Rp 13.000,00
Lain – lain Rp 10.000,00+
Jumlah Rp 123.000,00

Pemasukan
Omset/ hari : 300 buah x @ Rp 500,00 = Rp 150.000,00
Laba bersih / hari Rp 27.000,00
Laba bersih / bulan
Rp 27.000,00 x 30 hari = Rp 810.000,00


Credit: BisnisUKM

Selasa, 01 Juni 2010

Mindset Bisnis

Dear Pebisnis Indonesia

Dalam hal ini saya akan memulai untuk membahas point-point penting dalam membangun bisnis. Apapun jenis bisnisnya, yang terpenting adalah pebisnisnya itu sendiri. Suatu bisnis akan benar-benar menjadi kerajaan bisnis, apabila pebisnisnya itu sendiri sudah terbentuk mindsetnya. Dalam kata lain pebisnis ini sudah memiliki modal untuk menjadi seorang juara atau pemenang. Kesuksesan seseorang bukan di nilai dari seberapa banyak hartanya, mobilnya, apartementnya, rumahnya dan lain sebagainya. Kesuksesan adalah bermula dari mindset. Mindset sangat penting sekali menjadi pondasi dasar dalam membangun sebuah kesuksesan. Sedangkan kekayaan yang di peroleh dari sebuah kesuksesan itu adalah dampak dari pada mindset yang sudah terbentuk. Kita ambil contoh satu saja, "Anda kenal Bill Gate?" Saya yaqin sekali Anda pasti mengenalnya. Bill Gate adalah pemilik perusahaan raksasa yang bernama microsoft. Saya di sini tidak membahas apa itu microsoft, saya yaqin sekali Anda pasti sudah mengetahuinya.

Katakanlah jikalau semua perusahaan di mana microsoft di bangun, entah itu dari kantor, pabriknya dan lain-lain. Intinya semua aset dalam bentuk microsoft apapun itu jenisnya, kita bom dan kita hancurkan dan kita tinggalkan owner microsoft yaitu si Bill Gate dengan celana kolornya saja. Apa yang terjadi? Maka si Bill Gate yang semula masuk dalam jajaran orang terkaya dunia, secara drastis berubah menjadi orang termiskin di dunia. 

Pertanyaannya, bisakah Bill Gate sukses kembali? Sangat bisa sekali, kenapa tidak! Biarpun aset semua ludes, bahkan tempat tinggalpun nggak punya, Bill Gate tetap saja Bill Gate. Ada yang meragukan mindset Bill Gate? Bill Gate adalah orang yang telah terbentuk dengan mindset sukses. Maka apa yang akan di lakukan Bill Gate ketika berada dalam keterpurukan. Dia akan telephone ke relasinya dan mengajak mereka untuk membangun perusahaan microsoftnya kembali biarpun saat ini dia sudah tidak lagi memiliki modal.

Dia akan yakinkan pada para relasinya akan keuntungan bila joint dengan microsoft revolution katakanlah seperti itu, karena microsoft yang lama telah habis kita bumi hanguskan. Dengan upaya tersebut maka terbentuklah kembali perusahan microsoft yang meraksasa dari bulan ke bulan, tahun demi tahun. Dan bahkan menguasai dunia lagi. Ternyata  orang dengan mindset yang sukses seperti Bill Gate, itu susah sekali jatuh miskinnya.

Anda faham maksud saya? Dari gambaran perumpamaan tersebut, kita bisa ambil kesimpulan mindset sukses itu lebih penting daripada kesuksesan itu sendiri. Kenapa demikian? Orang kaya bisa saja karena orang tuanya dulu sudah sukses dan meniggal dunia dengan meninggalkan harta warisan. Dan dengan harta warisan tersebut jadilah dia orang kaya dan kita bilang sukses, karena memiliki kekayaan yang berlimpah.

Bisa saja karena dia tidak memiliki mindset sukses, maka dia carilah tempat perjudian kelas dunia katakan Makau, atau bahkan sampai di Las Vegas. Ketika dia kalah maka kebrangkutan akan menjadi warna kehidupan baru buat dia. Bisa jadi dia yang tidak memiliki mindset sukses ini, yang dulunya kaya raya karena warisan berubah menjadi orang biasa yang miskin.

Itulah yang sangat-sangat perlu kita perhatikan! Sebelum kita sukses, marilah sama-sama kita bentuk mindset sukses dalam diri kita sebagai pondasi dasar kesuksesan itu sendiri. Hal-hal yang lain semuanya bisa kita pelajari. Teruslah belajar membangun mindset Anda dan mengupgrade setiap saat. kesuksesan seseorang bermula dari mindset yang mereka bangun, bukan dari seberapa modal yang dia punya dan bukan pula dari kepandaian IQ mereka. Mindset adalah dasar nomor satu, setelah itu baru yang lainnya. Sekali mindset terbentuk dangan karakter sukses, maka selamanya Anda akan sukses.

Silahkan Anda berikan komentar Anda tentang artikel ini dan kita bisa sharingkan bersama. Terima kasih.